Tambah Ilmu, Lapas Bukittinggi Lakukan Studi Tiru



BUKITTINGGI (SJMBARONE) - Studi tiru Seksi Kegiatan Kerja Lapas Kelas IIA Bukittinggi mengunjungi peternakan bebek petelur di PAYAKUMBUH. Sabtu, (07/10/2023)

Sungguh kesempatan yang luar biasa untuk mengamati proses belajar dari jajaran Kegiatan Kerja Lapas Kelas IIA Bukittinggi ke peternakan bebek betina di Payakumbuh.

 Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk mendapatkan wawasan tentang proses produksi telur bebek yang efisien dan terkelola dengan baik.

"Pengalaman ini benar-benar memberi pengalaman baru dan kami ingin berbagi beberapa sorotan kunci dengan WBP nantinya,"  ungkap Feri Artha, Staff di Jajaran Seksi Kegiatan Kerja Lapas Bukittinggi. 
Inisiatif ini menegaskan komitmen jajaran Giatja untuk memberikan peluang pembinaan kemandirian bagi WBP.

"Sewaktu kunjungan peternakan bebek betina di Payakumbuh ini, kami menemukan perencanaan dan perawatan yang teliti yang dilakukan dalam pembiakan dan pengembangbiakan bebek untuk produksi telur," lanjut Feri. 

Mulai dari protokol kebersihan hingga jadwal pemberian pakan yang sistematis, setiap aspek operasional ini telah dipikirkan dengan matang dan dilaksanakan dengan teliti. 

Di peternakan bebek petelur tersebut, jajaran Giatja Lapas Bukittinggi dipandu melalui setiap langkah pembiakan bebek petelur, dengan menekankan pentingnya menjaga lingkungan yang bersih dan nyaman bagi bebek-bebek tersebut. Rombongan Petugas Lapas menyaksikan bagaimana peternak menggunakan teknik-teknik canggih untuk mengoptimalkan produksi telur sambil tetap mengutamakan kesejahteraan bebek-bebek itu sendiri. Sungguh mengesankan melihat bagaimana praktik-praktik ini telah menghasilkan telur berkualitas tinggi guna memenuhi permintaan pasar.

KUNJUNGAN ini merupakan potensi besar rehabilitasi melalui program pelatihan vokasional. Keterampilan praktis dan pengetahuan yang didapatkan oleh WBP di Lapas Kelas IIA Bukittinggi benar-benar dapat memberdayakan WBP untuk membangun kembali hidup mereka setelah menghirup udara bebas. 

Secara keseluruhan, perjalanan ini adalah pengalaman belajar yang luar biasa yang menyoroti pentingnya metode produksi pangan yang berkelanjutan dan efisien.

"Kami berharap bahwa inisiatif seperti ini terus memberikan pengetahuan dan keterampilan berharga kepada WBP," tutup Feri.(*)