Buka Bimtek Kurikulum Merdeka, Hj. Tri Andriani Djusair Ajak Guru Jadi Pendidik Hebat Dengan Istilah Batik


Bukittinggi, (SumbarOne)--Plt. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi, Hj. Tri Andriani Djusair didampingi Plt. Kasi Pendidikan Madrasah, H. Amar Albar Antoni Suardi dan Pimpinan Pondok Pesantren M. Pesantren Muhammad Nadis , Nofrizal memberikan sambutan sekaligus membuka secara resmi kegiatan Bimbingan Teknis Implementasi Kurikulum Merdeka Tingkat Mts-MA Swasta se-Kota Bukittinggi, Rabu 26 Juni 2024 bertempat di Aula MA Muhammad Nadis Kota Bukittinggi.

Bimtek yang diikuti Guru MTs dan MA Muhammad Nadis dan Muhammadiyah ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya di Kota Bukittinggi. Kurikulum Merdeka yang diterapkan bertujuan untuk memberikan kebebasan kepada guru dan madrasah dalam merancang proses pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa, sehingga dapat menciptakan suasana belajar yang lebih dinamis dan inovatif.

Plt. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi, Hj. Tri Andriani Djusair menyambut baik pelaksanaan Bimbingan Teknis Kurikulum Merdeka yang diharapkan dapat memberikan pendidikan terbaik bagi peserta didik secara kreatif dan inovatif sehingga dapat mengembangkan potensi siswa secara optimal. 

"Melalui bimtek yang digelar MAS Muhammad Nadis dan MTs S Muhammadiyah ini diharapkan para peserta mendapatkan berbagai materi dan pelatihan yang mendalam mengenai konsep dan strategi penerapan Kurikulum Merdeka. Mereka juga berkesempatan untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman dengan para narasumber yang berkompeten di bidang pendidikan," tuturnya 

Selanjutnya kata Hj. Tri Andriani Djusair tujuan utama dari implementasi Kurikulum Merdeka adalah untuk mendorong pembelajaran yang lebih berpusat pada siswa, dengan menekankan pada pengembangan karakter, kompetensi dasar, dan keterampilan abad 21. Dengan demikian, siswa diharapkan tidak hanya unggul dalam pengetahuan akademis, tetapi juga memiliki kecerdasan spritual dan  keterampilan sosial dan emosional yang kuat.

"Kurikulum merdeka bukan berarti bebas melakukan apa saja. Kurikulum merdeka bukan hanya merdeka atau bebas tapi terkontrol. Paradigma lama guru lebih tua semalam dari pada murid tidak berlaku lagi. Jadilah pendidik hebat dengan Istilah BATIK yaitu Brave (berani melakukan perubahan kearah yang lebih baik), Action (Aksi nyata dengan merealisasikan ide bagus),  Totality, Integrasi dan berinovasi serta Kompetitif. Selamat mengikuti Bimtek ini dengan baik, mengali ilmu dari Fasilitator Tingkat Nasional Bapak Chandra Pramukti, M. Pd," tuturnya lagi.

Sementara itu Nofrizal menyampaikan terimakasih kepada Plt Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi, Hj. Tri Andriani Djusair bersama Plt. Kasi Pendidikan Madrasah, H. Amar Albar Antoni yang hadir memvetikan arahan sekaligus membuka kegiatan Bimbingan Teknis secara resmi. (Syafrial)