Pusdiklatcab Agam Peduli Bantu Korban Dampak Banjir Bandang di Sungai Landai Banuhampu



BANUHAMPU, (sumbarone.) - Keluarga besar Pusdiklatcab Kwarcab Agam peduli berikan bantuan berupa satu bal plastik untuk menutupi bagian tebing yang retak terkena dampak banjir bandang tanggal 11 Mei 2024 yang lalu kepada keluarga terdampak di Jorong Sungai Landai nagari Cingkariang kecamatan Banuhampu, Selasa (11/06/2024) di Sungai Landai Banuhampu.

Penyerahan satu ball plastik hitam dari Pengurus Pusdiklatcab Agam kepada keluarga anggota Pusdiklatcab Agam Fadli Aswad rumah orang tuanya dibagian belakang kondisinya sangat memperihatinkan dimana pondasi bagian dapur tergantung.

Saat ini kondisi tebing yang berada di pinggir sungai di simpang jorong Sungai Landai terlihat memprihatinkan, dimana ada 4 unit rumah di bagian belakangnya sudah amblas dan ada bagian belakang terlihat lobang menjorok ke rumah, makanya perlu diantisipasi dengan membentangkan media plastik agar saat hujan turun tidak langsung mengenai sasaran tebing yang retak.
Demikian disampaikan keluarga Fadli Aswad saat menerima bantuan media plastik untuk menutupi bagian yang terbuka dan bisa terkikis bila hujan turun.

Kapusdiklatcab Agam H Irzal, S.Pd saat penyerahan bantuan berupa satu ball plastik hitam dan tali pengikat kepada keluarga Fadli Aswad di Sungai Landai langsung melihat dari dekat kondisi rumah yang terlalu dekat dengan aliran sungai yang ada di belakang rumah terlihat ada tiga sampai 4 rumah.

Terlihat 4 unit rumah di Sungai Landai Nagari Cingkariang kecamatan Banuhampu, akibat banjir bandang 11 Mei yang lalu, saat ini kondisinya sangat memprihatinkan. 

Semenjak terjadinya banjir bandang 11 Mei yang lalu, sehingga terjadi longsor dan longsor kedua tanggal 3 Juni 2024 sekitar pukul 03.15 Wib dinihari, dan juga kejadian longsor kembali terjadi Selasa (11/06/2024) dimana tebing yang semula retak kembali amblas sehingga posisi bagian belakang rumah sudah miring dan dikhawatirkan akan bisa terbawa material longsor, kata Fadli Aswad

Kini 4 warga terdampak sangat mengkhawatirkan karena masih terdapat titik retak dan bakal membawa bagian belakang dari rumah tersebut ke sungai. 

Masing-masing rumah Nengsih dengan jumlah personil 13 orang dalam rumah tersebut dengan keluhan, bahwa tanah bagian belakang dapur longsor akibat luapan lahar dingin dan hujan yang sangat deras di daerah gunung marapi, mengakibatkan tembok penahan tanah longsor dan ikut terban, katanya.

Rumah Yarnis (86 tahun) dulu Melayu, jumlah anggota yang tinggal di rumah tersebut ada 5 orang, rumah Yelfaliza (62 tahun) Suku Melayu, jumlah orang yang tinggal dalam rumah ada 8 orang, dan pemilik rumah keempat Darnis (84 tahun) suku Pisang, yang tinggal dalam rumah ada 7 orang.

Turut hadir menyerahkan bantuan media plastik untuk menutup material tebing, Kapusdiklatcab Agam, H. Irzal, S.Pd., sekretaris Pusdiklatcab Yunaidi.S, Andry Kesuma, M. Syawal, dan beberapa anggota Pusdiklatcab serta pengurus Kwarcab Agam. (Ys-one)