PALEMBANG, SUMBARONE.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Empat Lawang menggelar debat terbuka calon Bupati dan Wakil Bupati di Hotel Salatin, Palembang, Minggu (13/4/2025) malam.
Debat ini menjadi salah satu tahapan penting menjelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang akan digelar pada 19 April mendatang.
Dua pasangan calon (paslon) yang bertarung dalam PSU ini tampil menyampaikan visi dan misi mereka di hadapan publik. Paslon nomor urut 1, H. Budi Antoni Aljufri (HBA), menegaskan komitmennya untuk melanjutkan program unggulan “Empat Lawang Emass”.
HBA menyatakan akan memprioritaskan pembangunan infrastruktur, khususnya irigasi lintang kiri yang mendapat dukungan dana ratusan miliar dari pemerintah pusat.
Ia juga menjanjikan layanan kesehatan yang lebih baik dengan mengaktifkan kembali BPJS Empat Lawang, serta memberikan beasiswa bagi siswa berprestasi, dan penggratisan seragam sekolah serta alat tulis untuk siswa SD dan SMP.
Sementara itu, paslon nomor urut 2, H. Joncik Muhammad (JM), mengusung visi MADANI. Ia menekankan pentingnya penguatan ekonomi masyarakat desa melalui pembentukan koperasi di setiap desa. Selain itu, ia juga menyoroti layanan kesehatan dan pendidikan, peningkatan keamanan, serta pembangunan infrastruktur yang merata dan tepat sasaran.
Ketua KPU Empat Lawang, Eskan Budiman, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung kelancaran tahapan PSU, termasuk Pemprov Sumsel, Pemkab Empat Lawang, serta KPU dan Bawaslu Sumsel.
Ia mengajak masyarakat untuk menyimak visi dan misi para calon, dan datang ke TPS menggunakan hak pilih secara sadar dan bijak.
“Saya mengajak seluruh masyarakat Empat Lawang untuk menggunakan hak pilihnya demi masa depan daerah,” ujarnya.
Penjabat Bupati Empat Lawang, Fauzan Khoiri Denin, juga menegaskan pentingnya menjaga kondusifitas jelang PSU. Ia berharap seluruh pendukung paslon dapat menahan diri dan menciptakan suasana aman dan damai.
Debat terbuka ini menjadi momen penting bagi masyarakat untuk lebih mengenal calon pemimpin mereka sekaligus menunjukkan kedewasaan berdemokrasi di Bumi Saling Keruani Sangi Kerawati (*/red)